3 FAKTA BARCELONA SELALU UNGGUL ATAS REAL MADRID
- Lionel Andres MESSI. Satu kebenaran yang tak dapat disangkal adalah
bahwa Barcelona saat ini memilik satu pemain yang terus menerus mencapai
pencapaian tertinggi dalam sepak bola modern: Lionel Messi. Manusia
satu ini 99 persen akan menjadi pemain terbaik
dunia ketiga kalinya berturut-turut tahun ini, dan ketika orang sudah
mulai berpikir bahwa Messi akan mulai mengalami penurunan penampilan,
"Messiah" justru menjawabnya dengan gol-gol indah bertubi-tubi ke gawang
lawan. Sebelum musim dimulai ini saja, Messi sudah mencetak tiga gol ke
gawang Casillas (Piala Super Spanyol), dan dua gol ke gawang Napoli
(Joan Gamper). Entah berapa gol yang akan dia cetak musim ini bersama
Barcelona. Messi makin hari makin "break high", menerobos batas
tertinggi yang sebelumnya dia capai. Dia adalah dewa sepak bola modern.
Jika tanpa Messi, sangat mungkin Real Madrid menjungkirkan Barcelona
saat Piala Super Spanyol kemarin. Selama tiga tahun terakhir, Messi
telah menjadi mimpi terburuk Real Madrid dan para fans-nya. Di partai El
Clasico, Messi sudah mencetak 13 gol, hanya selisih 2 gol dari pemuncak
daftar Raul Gonzales. Kecemasan terbesar Madrid adalah juga bahwa Messi
baru berumur 24 tahun! Masa keemasan seorang pesepak bola adalah di
antara umur 25-29 tahun. Leo Messi sangat mungkin menjadi lebih baik
lagi di tahun-tahun berikutnya. La Pulga (si kutu) ini telah "menyiksa"
Mourinho bahkan sejak umurnya masih 18 tahun. Ketika itu dia membuat
Del Horno (Chelsea) mendapat kartu merah setelah melanggar Messi.
Pertahanan Chelsea yang kala itu diarsiteki oleh Jose Mourinho porak
poranda oleh ulah Messi. 5 tahun berlalu, dan Jose belum juga bisa
mencari formula paten untuk bisa menghentikan Messi, dan tampaknya
memang tak akan pernah bisa. Barcelona masih akan berada di atas Madrid
selama Messi masih bertahan di Camp Nou. Bagi Guardiola, mempunyai
pemain seperti Messi sangat penting untuk mengunci
pertandingan-pertandingan penting dan ketat, seperti di Semi Final Liga
Champion lalu ketika Messi mencetak dua gol kemenangan Barca di
Bernabeu. Inilah hal yang tak bisa diakali Madrid dengan cara apapun,
gelontoran triliunan rupiah untuk membeli pemain tak bisa lagi dilakukan
sebab tak satupun pemain di dunia yang kemampuannya mendekati Messi,
bahkan Ronaldo dan Kaka sekalipun.
- Trio Angel : MESSI, XAVI, &
INIESTA. Lionel Messi, Xavi Hernandez dan Andrés Iniesta adalah trio
maut yang mungkin paling dibenci oleh Marcelo dan Pepe (Madrid).
Ketiganya selalu membuat kedua pemain Madrid yang dikenal kasar itu
terus menerus menjadi pencundang. Orang mengatakan para pemain
Barcelona adalah pemain-pemain terbaik kelas dunia, tapi kemampuan
ketiga orang ini melebihi apa yang orang kira dan bayangkan. Ketika
Xavi-Iniesta sudah berada di lapangan, Anda tak perlu pemain sehebat
Messi untuk bisa menjuarai Piala Dunia. Xavi dan Iniesta telah mengantar
Spanyol menjadi jawara di Eropa dan dunia. Dengan dua maestro sepak
bola ini, masih ditambah lagi dengan Fabregas, Barcelona bersiap untuk
mengukir sejarah emas mereka. Partai melawan Napoli dini hari tadi
rasanya sudah membuktikan bagaimana perpaduan lini tengah Barcelona
hanya bisa ditantang oleh sekumpulan alien. Jika semua pemain ini
selalu dalam kondisi prima, rasanya hampir tak mungkin Real Madrid akan
menyalip El Barca.
- Josep Pep Guardiola I Sala. Dalam tiga tahun
kepelatihannya, Pep Guardiola telah memenangkan 12 trophi dari 15
kompetisi/kejuaraan yang diikuti. Dua gelar terakhir adalah Piala Super
Spanyol dan Joan Gamper. Dengan catatan ini, Pep Guardiola seperti mesin
pengumpul thropi bagi El Barca. Pep adalah seorang juara. Dia selalu
menghadirkan rasa haus gol dan haus gelar bagi para pemainnya, baik tua
maupun muda. El Barca tampak selalu segar, penuh kekeluargaaan dan yang
terpenting menikmati permainan mereka. Tiga kekalahan Guardiola jika
disimak, penuh dengan kontroversi kejadian-kejadian yang membuat Barca
tak beruntung. (Banyak peluang yang selalu gagal melawan Sevilla, gol
Bojan yang dianulir ketika melawan Inter di Liga Champion, dan gol Pedro
yang dianulir ketika melawan Madrid di Copa Del Ray). Jika Pep masih di
Barca, pasukan Catalan hampir pasti akan tetap berada di puncak. Bukan
fiktif,tapi FAKTA...!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar